DAFTAR DRAMA KOREA TERBARU 2011


1. Believe in Love

Judul lain : Sarangeul Mideoyo / Believe in Love

Genre: Family
Episodes: 50
Produksi : KBS2, Jan 2011 s/d Juni 2011
Tayang : Sabtu - Minggu 19:55 
Sutradara : Lee Jae Sang
Screen writer : Jo Jung Sun

Sinopsis :

Ceritanya tentang Wakil Kepala Sekolah Kim dan istrinya. Juga tentang masalah dan cobaan yang mereka hadapi untuk menciptakan keluarga yang hangat dan bahagia.

Cast :

Song Jae Ho as Vice-Principal Kim Young Ho
Sun Woo Yong Nyeo as Lee Mi Kyung
Lee Jae Ryong as Kim Dong Hoon
Park Joo Mi as Seo Hye Jin
Moon Jung Hee as Kim Young Hee
Lee Sang Woo as Han Seung Woo
Hwang Woo Seul Hye as Choi Yoon Hee
Han Chae Ah as Kim Myung Hee
Kwon Hae Hyo as Kwon Ki Chang
Lee Pil Mo as Kim Woo Jin
Jo Jin Woong as Kim Chul Soo
Park In Hwan as Kim Soo Bong
Yoon Mi Ra as Yoon Hwa Young
Na Moon Hee as Cha Kwi Nam
Ha Jae Sook as Kim Chul Sook
Kim Hwan Hee as Kim Ran Yi
Yoon Hong Bin as Kwon Jae Hyun
Oh Jae Moo as Kwon Doo Hyun
Kim Dan Yool as Kwon Doo Hee


2. War of the Roses

Judul lain : Jangmi-ui Jeonjaeng / War of the Roses

Genre: Romance
Episodes: 100+
Produksi : SBS, Jan 2011 s/d 
Tayang : Senin s/d Jumat 8:40
Sutradara : Choi Young Hoon
Screen writer : Lee Geun Young

Sinopsis : Ini adalah drama pagi hari yang fokus pada pasangan usia 40 tahun.

Cast :

Oh Dae Gyu as Park Dae Sung
Kim Hye Ri as Lee Hae Joo
Kim In Seo as Bae Yoo Mi
Lee Hyung Chul as Hwang Dong Tak
Yang Hee Kyung as So Young Ja
Song Yong Tae as Lee Man Bok
Yoon Mi Ra as Mrs. Yoo
Choi Sung Ho as Lee Hyun Ki
Han Soo Jin as Park Woon Hee
Lee Seung Hyung as Song Hyung Joon
Wie Yang Ho 
Sung Chang Hoon
Lee Hye Eun as Min Ah Ri
Jin Kyung as Kim Nan Jung


3. Dream High

Genre : School, romance
Episode : 16
Produksi : KBS2, Jan 3 s/d Feb 22, 2011
Tayang : Senin dan Selasa jam 21:55
Produser : Bae Yong Joon, Park Jin Young
Sutradara : Lee Eung Bok
Screen writer : Park Hye Run


Sinopsis :
Enam siswa SMU Seni Kirin (Kirin Art High School) yang bekerja keras untuk meraih impian mereka menjadi bintang.
Mereka semakin matang ketika menghadapi insiden dan masalah. Drama ini menunjukkan banyak nyanyian, tarian, dan akting dan juga menunjukkan sisi kebenaran dari industri entertainment.

Song Sam Dong, hidup di pinggiran kota dan bermimpi menjadi pemilik peternakan. Dia jatuh cinta pada Ko Hye Mi pada pandangan pertama dan mengikutinya masuk ke Kirin High School of Art. Disana Sam Dong baru tahu kalau ia jenius dalam musik.

Jin Gook, adalah penari berbakat, tapi ia adalah siswa bermasalah di sekolahnya. Presiden Kirin, Tuan Jung (Bae Yong Jun! Yonsama!) memberikan rekomendasi pada Jin Gook untuk masuk ke sekolahnya. Disana, bakat Jin Gook berkembang dan sekarang ia bermimpi menjadi bintang yang mendunia.

Kevin, seorang siswa pertukaran pelajar masuk ke Kirin setelah mendapat nilai tinggi dalam tes masuk. Ia datang dari luar negeri dan menunjukkan skill luar biasa sebagai penari.

Ko Hye Mi, adalah siswi paling populer di Kirin. Dia seorang gadis yang percaya diri, tapi ia menyembunyikan masa lalu yang sedih. Dia bermimpi menjadi penyanyi klasik kelas dunia, tapi setelah keluarganya bangkrut ia tidak punya pilihan selain masuk ke Kirin. Dia dicintai oleh Song Sam Dong dan Jin Gook.

Yoon Becky, selalu membandingkan diri dengan Ko Hye Mi, yang memiliki segalanya, mereka segera menjadi rival.

Eria, adalah bintang remaja populer. Dia masuk ke Kirin dan menjadi sumber kekaguman rekan2nya. Ia ingin mendapatkan lingkungan sekolah yang 'biasa'



Yonsama!!!

Note
 : Dream High ini seperti Glee versi Korea, sudah di-recap oleh javabeans, bisa dibaca disana. Banyak penyanyi asli dalam castnya, seperti TaecYeon dan Woo Young dari 2PM, Bae Suji dari Miss A, Eun Jung dari T-ARA, dan IU.


Cast :

Kim Soo Hyun as Song Sam Dong
Taecyeon as Jin Gook
Suzy as Go Hye Mi
Ham Eun Jung as Yoon Baek Hee
Wooyoung as Kevin
IU 
JOO 
Uhm Ki Joon
Lee Yoon Ji
Bae Yong Joon (cameo ep 1-4)
Park Jin Young 
Han Ji Hoo
Yoon Young Ah
Lee Byung Joon
Jun Ah Min 
Kim Hyun Joong (cameo)
Jo Sumi (cameo, ep 1) 


4. Sign

Genre : Medical, mistery, romance
Episode : Belum confirm
Produksi : SBS, Jan 2011

Sutradara : Jang Hang Joon
Screen writer : Kim Eun Hee
Tayang : Rabu - Kamis, jam 21:55

Sinopsis :
Drama tentang dokter2 forensik yang membongkar kasus pembunuhan. 

Cast :
Park Shin Yang as Yoon Ji Hoon
Kim Ah Joong as Go Da Kyung
Uhm Ji Won as Jung Woo Jin
Jung Gyu Woon as Choi Yi Han
Jun Kwang Ryul
Moon Chun Shik
Jang Hyun Sung
Ahn Moon Sook
Supernova (cameo)


5. My Princess

Genre : Romance
Episode : 16
Produksi : MBC, Jan 5 s/d Feb 24, 2011
Sutradara : Kwon Suk Jang
Screenwriter : Kim Eun Sook, Jang Young Shil
Tayang : Rabu-Kamis, pk 21:55

Sinopsis :

Seorang mahasiswa biasa, Lee Seol, tiba2 menjadi seorang putri. Cucu grup Daehan.
Park Hae Young, ditugaskan untuk mengajarkan etiket dan sopan santun pada Lee Seol.

Mirip My Fair Lady versi Barat. 

Cast :

Song Seung Hun as Park Hae Young
Kim Tae Hee as Lee Seol
Park Ye Jin as Oh Yoon Joo
Ryu Soo Young as Nam Jung Woo
Lee Soon Jae as President Park
Maeng Sang Hoon as Oh Ki Taek
Kang Ye Sol as Lee Dan
Im Ye Jin as Kim Da Bok
Lee Ki Kwang as Choi Jun Woo
Son Sung Yoon as Shin Sang Gung
Lee Sung Min as Lee Young Chan
Lee Dae Yeon as So Sun Woo
Choi Yoo Hwa as Kang Sun Ah
Heo Tae Hee as Bo Jwa Gwan
Chu Hun Yub as Yoo Ki Kwang
Min Joon Hyun as Ki Ja
Ahn Nae Sang as Emperor Sunjong

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read comments

Perlakuan Terhadap Ahmadiyah: Lain Indonesia Lain Ghana






JAKARTA, PedomanNEWS - Cerita tentang perlakuan tidak menyenangkan terhadap jemaat Ahmadiyah terlalu sering menghiasi media-media kita. Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, beberapa peristiwa di berbagai tempat terus terjadi dan dalam sejumlah kasus menjurus brutal serta memakan korban jiwa. Tidak hanya di Indonesia, aksi penolakan yang sama juga terjadi di negara lain. Di Pakistan misalnya pada Mei 2008 aksi kekerasan pernah memakan 70 korban tewas saat jemaah Ahmadiyah menunaikan ibadah di mesjid.

Namun kelompok Ahmadi ini tidak selalu akrab dengan kekerasan dimana mereka menjadi korbannya. Di Ghana perlakuan terhadap mereka berbeda sama sekali. Mereka malah diterima dengan terbuka dan aktif dalam berbagai kegiatan bersama kelompok lainnya. Di negara dengan mayoritas Kristen ini, sekitar 70%, Islam berjumlah lebih kurang 16% dari jumlah keseluruhan populasi 24 juta orang.

Dalam sejumlah perayaan penting yang diadakan jemaat ini, presiden Ghana ikut hadir bersama pejabat pemerintah lainnya. Tidak hanya itu wakil dari kelompok agama lainnya ikut datang dalam acara mereka. Misalnya kardinal dan uskup Katolik disana, Imam Besar Nasional Ghana, dan wakil lainnya.

Berbeda dengan Indonesia, misalnya, kelompok-kelompok agama ini hidup dalam harmoni dan damai. Buat mereka perseteruan antar kelompok agama karena perbedaan doktrin adalah sesuatu yang meski dijauhi. Yang lebih penting adalah melawan berbagai masalah sosial yang justru lebih pantas dijadikan musuh. Misalnya kemiskinan, kelaparan, wabah penyakit dan buta huruf.

Disinilah keterlibatan jemaat Ahmadiyah dalam memerangi musuh bersama diatas justru sering dipuji oleh pejabat pemerintah Ghana. Kelompok Ahmadi ini memang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dengan mendirikan sejumlah sekolah dan rumah sakit. Bagi pemerintah Ghana sendiri ini sejalan dengan misi pemerintah dan mereka menempatkan Ahmadiyah sebagai mitra bersama. Kiprah Ahmadi ini mirip dengan NU dan Muhammadiyah di Indonesia. Kedua organisasi Islam di Indonesia ini juga turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

Ghana, dengan segala persoalannya, justru telah menunjukkan kematangan dalam proses politik dan demokrasi. Di kalangan negara Afrika sendiri, negeri ini memang kerap dijadikan model yang patut dicontoh.
 

Penulis: Rahmat Yunanto | Sumber: www.ModernGhana.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read comments

Ahmadiyah Disayang, Ahmadiyah Ditendang

Tahun 1907, seorang wanita dari kalangan elite Jerman, Carolyn, masuk Islam. Putri keluarga turunan bangsawan Prusia ini tertarik Islam setelah membaca buku-buku agama Islam yang bagus dan berstandar Eropa.

Masuk Islamnya Carolyn sangat menggemparkan orang Jerman saat itu. Maklumlah, awal abad ke- 20, wajah Islam di Eropa masih terlihat prengus dan kotor. Propaganda politik dan media massa di Eropa terhadap wajah Islam yang bengis dan menakutkan masih menghantui bangsa Jerman. Masuk Islamnya Carolyn barangkali adalah momentum penting dari “perkenalan” Islam di Jerman— negara termaju dan terbesar di dunia saat itu setelah Inggris Raya. Islamnya Carolyn pun membawa dampak besar: orang Eropa, khususnya Jerman, mulai sedikit mengurangi “alergi”-nya pada Islam. Keterkejutan berikutnya terjadi lagi pada 1982. Sebuah masjid besar berdiri di Kota Pedro Abad, kota kecil di Provinsi Cordova, Spanyol.

Masyarakat Spanyol ramai membincangkan berdirinya Masjid Basyarah yang megah itu karena inilah masjid pertama yang dibangun di Spanyol dalam kurun 750 tahun setelah musnahnya kejayaan Islam di Eropa yang berpusat di Negeri Matador itu. Bagi bangsa Eropa Barat yang pernah diduduki imperium Islam selama 750 tahun, kehadiran masjid tersebut membangkitkan kembali kenangan kekalahan Eropa yang Kristen di tangan Imperium Turki Osmani yang Islam. Lalu, 21 tahun kemudian, tepatnya tahun 2003, masyarakat Eropa kembali dikejutkan oleh berita dibangunnya masjid Islam termegah dan terbesar di Eropa Barat, yaitu Masjid Baitul Futuh, di Distrik Morden, Kota London, Inggris.

Majalah berkala di Inggris The Informer menyebutkan bahwa Masjid Baitul Futuh merupakan salah satu bangunan dari 50 bangunan terkenal dan terbaik di dunia. Pada 2003, masyarakat Eropa juga dibuat tercengang dan kagum ketika media-media Eropa memberitakan bahwa umat Islam di Jerman dalam kurun waktu 50 tahun ke depan akan membangun 100 buah masjid di seluruh Jerman. Salah satunya yang telah sangat menggemparkan masyarakat Jerman, khususnya masyarakat Kota Berlin, ialah pembangunan Masjid Khadijah di Kota Berlin pada akhir 2008. Setelah itu, peresmian Masjid Mubarak di Distrik Saint Prix, Paris, Prancis.

Orang Eropa yang menghargai kebebasan dan hak asasi manusia tampaknya menyokong pembangunan tempat-tempat ibadah Islam tersebut. Ini terjadi karena ajaran Islam yang disebarkan di masjid-masjid itu mengusung tema love for all, hatred for none (cinta kepada siapa pun, tidak benci kepada siapa pun). Saat ini, sudah ribuan, bahkan jutaan, buku diterbitkan di Amerika, Eropa, Asia, dan Australia oleh umat Islam yang membangun masjid-masjid megah di Eropa tersebut. Jutaan orang telah diajak memahami Islam yang agung, mulia, dan penuh kasih melalui buku-buku itu.

Kebanggaan

Di pihak lain, nun jauh dari Eropa, dalam sebuah pengajian akbar yang dihadiri ribuan umat Islam di Yogyakarta, awal tahun 1980-an, seorang dai terkenal KH Ir HA Syahirul Alim, MSc, dosen kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM, dengan bangga menyatakan bahwa akhir abad ke-20 merupakan momentum kembalinya Islam di pentas ilmu pengetahuan tingkat dunia. Saat itu, umat Islam di seluruh dunia sedang menikmati euforia “Nobel Fisika” yang diterima Prof Dr Abdus Salam dari Pakistan pada 1979.

Prof Dr Ahmad Baiquni, ahli fisika nuklir, yang bersahabat baik dengan Abdus Salam diundang berceramah di mana-mana di Indonesia untuk menjelaskan kesesuaian ayat-ayat Alquran dengan ilmu pengetahuan alam yang telah mengantarkan Abdus Salam meraih Nobel Fisika yang amat bergengsi itu. Penerbit Pustaka Bandung secara khusus menerbitkan buku kecil berjudul Islam dan Ilmu Pengetahuan karya Prof Baiquni yang di dalamnya menjelaskan penemuan sang nobelis Abdus Salam tersebut. Salam menjadi penerang sains Islam dan menjadi penggugah kaum muslimin untuk kembali meraih kejayaan di bidang sains yang pernah digenggamnya pada abad ke ketujuh sampai ke-15, tulis Republika.

Harian Islam terbesar di Indonesia ini juga memuji Salam sebagai saintis Islam terbesar dan ilmuwan muslim pertama yang mendapatkan hadiah Nobel paling bergengsi di bidang fisika atom di tengah terpuruknya sains Islam dalam lima abad terakhir. Abdus Salam kelahiran Pakistan, 29 Januari 1926 itu meraih gelar doktor fisika dalam usia 26 tahun dari Cambridge University, Inggris. Abdus Salam dalam penelitiannya berhasil menemukan fakta bahwa sesungguhnya semua gaya yang ada di jagat raya—yaitu gaya gravitasi, elektromagnet, nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah–– hakikatnya merupakan satu kesatuan. Ide penelitian Abdus Salam ini, menurut pengakuannya, terinspirasi dari pernyataan Alquran dalam Surah Al-Mulk ayat 3 tentang keseimbangan ciptaan Allah.

Abdus Salam meninggal tahun 1996. Dunia Islam berbelasungkawa amat dalam atas kepergiannya. Dua pemimpin Pakistan yang amat bermusuhan, Benazir Bhuto dan Ziaul Haq, bersatu memberikan gelar pahlawan Pakistan sejati untuknya. Kerajaan Arab Saudi yang menggelar karpet merah ketika Abdus Salam datang ke Tanah Suci ikut belasungkawa atas wafatnya Salam. Mereka sayang kepada Abdus Salam karena beliau telah mengharumkan nama Islam di pentas internasional. Lalu, siapakah Prof Abdus Salam yang punya energi luar biasa untuk mencari titik temu ayat-ayat Alquran dengan ilmu pengetahuan alam itu? Umat Islam yang mana yang membangun masjid megah di Spanyol setelah 750 tahun nama Islam terkubur di Negeri Real Madrid itu?

Buku karya siapakah yang berhasil mengislamkan Carolyn, wanita bangsawan Prusia yang kemudian membalikkan citra Islam di Jerman itu? Ternyata, mereka semua adalah orang-orang Ahmadiyah. Abdus Salam adalah orang Ahmadiyah. Yang membangun masjid di Spanyol juga orang Ahmadiyah. Buku yang dibaca Carolyn juga karya orang Ahmadiyah. Orang-orang Ahmadiyah punya banyak prestasi luar biasa karena punya prinsip mendahulukan cinta dan karya dalam beragama. Salah satu tafsir Alquran yang fenomenal di dunia, The Holy Quran, karya Maulana Muhammad Ali, intelektual Ahmadiyah, menjadi bacaan yang menginspirasi tokoh-tokoh pejuang Indonesia seperti Bung Karno dan HOS Cokroaminoto. Di dunia, The Holy Quran juga menjadi rujukan kajian Islam di Eropa dan Amerika.

Tapi bagaimana kini di Indonesia? Orang Ahmadiyah yang telah mengharumkan nama Islam di dunia internasional itu kini ditendang. Rumahnya dihancurkan. Mereka dicerca, mereka disiksa. Negeri dengan 200 juta umat Islam itu lupa bahwa sumbangan Ahmadiyah terhadap syiar Islam itu luar biasa. Orang Ahmadiyah yang jumlahnya jutaan di dunia tampaknya hanya bisa bersabar menunggu redanya amarah masyarakat Indonesia yang, katanya, cinta Rasul Muhammad itu.

Seandainya umat Islam bertanya kepada Jalaluddin Rumi dan Ibnu Arabi, apa bedanya antara jamaah Ahmadiyah dan jamaah Islam Ahli Sunnah, jawabannya niscaya seperti ini: kedua jamaah ini sama-sama mencintai Allah dan Rasul-Nya, Muhammad. Sampai titik ini, marilah kita merenung: Rasulullah diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak manusia, agar sesama manusia saling mengasihi dan saling mencintai. Bukan sebaliknya, menyerang dan menyiksa manusia hanya karena perbedaan paham seperti di Pandeglang dan Bogor.


By: M Bambang Pranowo
Guru Besar UIN Jakarta, Direktur Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read comments